Kabar Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak Akan Segera Dibebaskan

Banyak isu atau kabar mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak akan segera dibebaskan dari penjara Mesir terus berhembus dan nampaknya berita baru ini bukan isapan jempol semata lantaran sudah ada beberapa pihak yang mengonfirmasi berita pembebasan mantan Presiden Mesir tersebut. Seiring dengan perebutan kekuasaan militer yang penuh dengan pembantaian berdarah terhadap para pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi pada agresi unjung rasa damai. Pembantaian yang dilakukan oleh pihak militer tersebut benar-benar melanggar HAM lantaran unjuk rasa yang dilakukan para pendukung Muhammad Mursi tanpa agresi anarkis bahkan mereka hanya melaksanakan pemblokiran dengan cara duduk di jalan. Namun apa yang dilakukan pihak militer justru tidak berperi-kemanusiaan lantaran mereka menembaki para pengunjuk rasa yang duduk tadi dengan peluru tajam dan akhirnya hampir ribuan orang tewas dalam beberapa hari saja. Hal ini menjadikan agresi simpatik di banyak sekali negara termasuk salah satunya yaitu Indonesia yang mana banyak agresi solidaritas turun ke jalan untuk menyatakan diri mendukung aksi pendukung Muhammad Mursi.

Kembali ke topik perihal kabar mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak akan segera dibebaskan justru semakin mengindikasikan bahwa perebutan kekuasaan militer yang terjadi merupakan suatu rangkaian untuk mengembalikan negara Mesir pada abad Hosni Mubarak yang sangat pro Amerika dan para anteknya. Bahkan Perdana Menteri Turki, Erdogan, menduga bahwa perebutan kekuasaan yang dilakukan militer Mesir kali ini diotaki oleh Israel yang dirugikan dengan masa satu tahun kepemimpinan Muhammad Mursi. Menurut isu yang beredar, Hosni Mubarak segera dibebaskan dari daerah atau penjaranya kini dan akan menjadi tahanan rumah saja. Lantas dengan banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak di masa silam, apakah dengan sebegitu gampangnya beliau akan dibebaskan begitu saja? tentunya ada motif tersendiri dibalik pembebasan Hosni Mubarak ini.