Berita perihal
kecelakaan kematian bus masuk jurang yang terjadi di jalan puncak Bogor menuju Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2013 menjadi topik utama dalam beberapa media gosip tanah air. Hampir semua media televisi mengabarkan dengan cepat
kecelakaan kematian bus masuk jurang sekitar pukul 9 pagi saat bus yang memuat puluhan jamaah Gereja dari Jakarta tersebut tiba-tiba hilang kendali alasannya ialah kemungkinan terjadi rem blong. Bus tersebut berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan penulis ternyata tidak sendiri, melainkan bus tersebut berada dalam sebuah rombongan yang cukup besar bersama dengan 2 bus lain serta sebuah minibus. Dikabarkan bahwa rombongan tersebut gres final melaksanakan doa bersama di tempat puncak dan hendak ingin kembali ke Jakarta.
Kecelakaan kematian bus masuk jurang di Bogor - Jakarta ini menjadi perkara kecelakaan kematian yang terjadi kesekian kalinya di tempat puncak sehabis beberapa waktu kemudian juga terjadi kecelakaan yang tidak kalah mengerikan saat sebuah bus hilang kendali kemudian menabrak beberapa bangunan dan menjadikan korban jiwa serta korban luka yang tak sedikit jumlahnya. Jalur puncak Bogor memang dikenal sangat berbahaya bagi kendaraan-kendaraan besar menyerupai bus maupun truk, apalagi kalau kendaraan-kendaraan tersebut tidak berada dalam keadaan prima. Faktor lain yang turut berperan penting ialah kondisi sopir yang kurang menguasai
jalur puncak Bogor atau bahkan berani mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Menurut saksi mata, bus kematian tersebut masuk jurang bersama sebuah truk yang mengangkut tabung LPG yang untungnya tidak menjadikan ledakan. Sampai
berita ini ditulis, korban jiwa dalam
kecelakaan kematian bus masuk jurang tersebut mencapai 18 orang dan korban luka berjumlah sekitar 35 orang. Pihak jasa raharja rencananya akan menanggung semua biaya pengobatan korban luka yang ditimbulkan oleh
kecelakaan kematian bus masuk jurang di Bogor - Jakarta tersebut serta menunjukkan derma sekitar 25 juta bagi andal waris dari korban jiwa tadi.
Post a Comment